Rassulullah Saw. membandingkan fitrah perempuan dengan fitnah duniawi dalam sabdanya :
" Sesungguhnya dunia adalah permen manis berwarna hijau. Allah menciptakan kalian untuk menguasainya dan mengawasi bagaimana kalian memperlakukannya. Untuk itu, takutlah kalian kepada dunia dan perempuan, karena fitnah pertama banin Israel berasal dari perempuan."
Sikap takut ini bermakna menjaga diri, waspada dari berbagai jebakan fitnah, berhati-hati saat berkumpul dengan perempuan, menundukkan pandangan tatkala melihatnya, menghindari diam berduaan dengannya, dan perbuatan lain.
Perempuan yang dimaksud dalam hadist adalah perempuan asing. Sedangkan perempuan yang menjadi istri patut diwaspadai dalam mengikuti hawa nafsu dan tunduk di bawah pengaruh syahwatnya, karena sesungguhnya mayoritas perempuan tidak memiliki pandangan yang matang dan akal yang tepat, sehingga mereka dapat hanyut dengan segera oleh hawa nafsu mereka, kecuali beberapa orang saja.
" Sesungguhnya dunia adalah permen manis berwarna hijau. Allah menciptakan kalian untuk menguasainya dan mengawasi bagaimana kalian memperlakukannya. Untuk itu, takutlah kalian kepada dunia dan perempuan, karena fitnah pertama banin Israel berasal dari perempuan."
Sikap takut ini bermakna menjaga diri, waspada dari berbagai jebakan fitnah, berhati-hati saat berkumpul dengan perempuan, menundukkan pandangan tatkala melihatnya, menghindari diam berduaan dengannya, dan perbuatan lain.
Perempuan yang dimaksud dalam hadist adalah perempuan asing. Sedangkan perempuan yang menjadi istri patut diwaspadai dalam mengikuti hawa nafsu dan tunduk di bawah pengaruh syahwatnya, karena sesungguhnya mayoritas perempuan tidak memiliki pandangan yang matang dan akal yang tepat, sehingga mereka dapat hanyut dengan segera oleh hawa nafsu mereka, kecuali beberapa orang saja.
Hadist :
" Kalian akan senantiasa mengikuti tradisi para generasi sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta dan sedepa demi sedepa, hingga jika mereka memasuki sarang seekor biawak, maka kalian akan memasukinya pula dan jika mereka menyetubuhi ibu mereka, kalian akan melakukannya pula."
Kiasan yg disebutkan Rosulullah Saw. tentang "mengikuti mereka" hingga ke dalam ruang sempit sekalipun, menunjukkan bahwa kita akan terjerumus saat kita mengikuti dan meniru mereka dalam segala hal, hingga dalam persoalan sulit untuk dipecahkan.
Saat ini, umat muslim tidak memiliki jati diri sebagai seorang muslim, bahkan mereka ditipu dengan cara mengikuti orang-orang kafir dan menyerupai mereka dalam kebiasaan, cara berpakaian, dan segala persoalan mereka dari ujung kaki hingga kepala.
" Kalian akan senantiasa mengikuti tradisi para generasi sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta dan sedepa demi sedepa, hingga jika mereka memasuki sarang seekor biawak, maka kalian akan memasukinya pula dan jika mereka menyetubuhi ibu mereka, kalian akan melakukannya pula."
Kiasan yg disebutkan Rosulullah Saw. tentang "mengikuti mereka" hingga ke dalam ruang sempit sekalipun, menunjukkan bahwa kita akan terjerumus saat kita mengikuti dan meniru mereka dalam segala hal, hingga dalam persoalan sulit untuk dipecahkan.
Saat ini, umat muslim tidak memiliki jati diri sebagai seorang muslim, bahkan mereka ditipu dengan cara mengikuti orang-orang kafir dan menyerupai mereka dalam kebiasaan, cara berpakaian, dan segala persoalan mereka dari ujung kaki hingga kepala.
* Astagfirullah Aurat (Abdullah al-Taliyady)
Allahuakbar !!!! :)
Allahuakbar !!!! :)
Lanjutkan gaw... ^^
BalasHapus