Jumat, 20 Mei 2011

Menjaga Diri dari Fitnah Perempuan




 Rassulullah Saw. membandingkan fitrah perempuan dengan fitnah duniawi dalam sabdanya :

" Sesungguhnya dunia adalah permen manis berwarna hijau. Allah menciptakan kalian untuk menguasainya dan mengawasi bagaimana kalian memperlakukannya. Untuk itu, takutlah kalian kepada dunia dan perempuan, karena fitnah pertama banin Israel berasal dari perempuan."

Sikap takut ini bermakna menjaga diri, waspada dari berbagai jebakan fitnah, berhati-hati saat berkumpul dengan perempuan, menundukkan pandangan tatkala melihatnya, menghindari diam berduaan dengannya, dan perbuatan lain.
Perempuan yang dimaksud dalam hadist adalah perempuan asing. Sedangkan perempuan yang menjadi istri patut diwaspadai dalam mengikuti hawa nafsu dan tunduk di bawah pengaruh syahwatnya, karena sesungguhnya mayoritas perempuan tidak memiliki pandangan yang matang dan akal yang tepat, sehingga mereka dapat hanyut dengan segera oleh hawa nafsu mereka, kecuali beberapa orang saja.

Hadist :
" Kalian akan senantiasa mengikuti tradisi para generasi sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta dan sedepa demi sedepa, hingga jika mereka memasuki sarang seekor biawak, maka kalian akan memasukinya pula dan jika mereka menyetubuhi ibu mereka, kalian akan melakukannya pula."

Kiasan yg disebutkan Rosulullah Saw. tentang "mengikuti mereka" hingga ke dalam ruang sempit sekalipun, menunjukkan bahwa kita akan terjerumus saat kita mengikuti dan meniru mereka dalam segala hal, hingga dalam persoalan sulit untuk dipecahkan.
Saat ini, umat muslim tidak memiliki jati diri sebagai seorang muslim, bahkan mereka ditipu dengan cara mengikuti orang-orang kafir dan menyerupai mereka dalam kebiasaan, cara berpakaian, dan segala persoalan mereka dari ujung kaki hingga kepala.

* Astagfirullah Aurat (Abdullah al-Taliyady)

Allahuakbar !!!! :)

INFO mengenai Emosi, Stress dan Depresi






 EMOSI, STRESS DAN DEPRESI.
Pengertian Emosi :
§      Setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu; setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap.
§      Luapan perasaan yang berkembang dan surut diwaktu singkat (relatif cepat berubah) karena ada pengaruh perubahan fisiologis yang ditandai dengan bergejolaknya perasaan sehingga terjadi sensasi jasmaniah yang mengandung subyektifitas pengetahuan dengan terekspresi dari apa yang diketahui individu di luar batas perilaku.
§      Keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis terhadap sesuatu yang ada atau terjadi.
Emosi dapat/sebagai penggerak yang akan mengarahkan/menggerakan hidup seseorang. Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Emosi akan selalu berhubungan dengan motif dan drive (energi).
Faktor-faktor emosi :
§      Eksternal (lingkungan sosial).
§      Internal (perubahan fisik dalam individu).
Perkembangan emosi :
Emosi seseorang telah ada dan berkembang sejak ia bergaul dengan lingkungannya. Emosi tersebut baik yang positif maupun yang negatif, merupakan produk pengamatan dari pengalaman individu secara unik dengan benda-benda di lingkungannya, dengan orang tua, saudara-saudara, serta pergaulan social yang lebih luas.
Sebagai suatu produk dari lingkungan yang juga berkembang, maka sudah tentu emosi juga berkembang.
Bentuk-bentuk emosi :
  1. Amarah, meliputi: Beringas, mengamuk, benci, marah besar,  bermusuhan, tersinggung, tindakan kekerasan, kebencian yang patologis.
  2. Kesedihan, meliputi: Pedih, muram, mengasihani diri, suram, kesepian,  putus asa. Patologis dari emosi sedih adalah : Depresi Berat.
  3. Takut, meliputi: Cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, tidak tenang, ngeri. Patologis dari emosi takut adalah : Fobia dan gangguan panik.
  4. Kenikmatan, meliputi: Bahagia, gembira, perasaan ringan, rasa puas, riang, senang, terhibur, kenikmatan inderawi. Batas ujungnya/patologisnya adalah : Mania.
  5. Cinta, meliputi: Penerimaan, persahabatan, kepercayan, kebikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.
  6. Terkejut, meliputi: Terkesiap, takjub, terpana.
  7. Jengkel, meliputi: Muak, mual, benci, tidak suka.
  8. Malu, meliputi: Rasa salah, malu hati, hina, aib, perasaan hati hancur.
Pada umumnya emosi dikelompokan menjadi empat kelompok besar, yaitu :
1.    Takut.
2.    Marah.
3.    Sedih.
4.    Senang/bahagia.
Bila dikelompokan menjadi dua kelompok besar meliputi:
Emosi yang menyenangkan dan emosi yang tidak menyenangkan.
Akibat dari perubahan fisiologis menyebabkan aktivitas fisiologis, setetah itu timbul perasaan senang atau tidak senang (situasi dalam diri) dan ekspresi.
Ekspresi emosi meliputi :
1.    Facial & Vocal : Keadaan/ekspresi wajah dan nada suara/pembicaraan.
2.    Posture & Gesture : Bentuk/sikap tubuh dan gerakan tangan.
3.    Pola Keterkejutan.
Rasa sedih merupakan sebagian emosi yang sangat menonjol dalam masa remaja awal. Remaja sangat peka terhadap ejekan-ejekan yang dilontarkan. Sebaliknya, perasaan gembira biasanya akan nampak manakala mendapat pujian, terutama pujian terhadap diri atau hasil usahanya.
Pada orang yang ekstrovert, rasa gembira akan lebih nampak dibanding dengan orang yang introvert.
Kebiasaan (dengan latihan) menguasai emosi-emosi negatif, akan dapat/ sanggup mengontrol emosi dalam banyak situasi.
Kebahagiaan seseorang dalam hidup ini bukan karena tidak adanya bentuk-bentuk emosi dalam dirinya, melainkan kebiasaannya memahami dan menguasai emosi-emosi dan nafsu-nafsunya.
Respon fisiologis dalam emosi :
Bila kita mengalami emosi yang kuat, misalnya rasa takut atau rasa marah, kita akan menyadari adanya sejumlah perubahan badani, seperti: detak jantung dan nafas yang cepat, tenggorokan dan mulut yang kering, ketegangan otot yang meningkat, keringat yang mengucur, kaki dan tangan yang gemetar, “perasaan tertekan “ pada perut.
Perubahan fisiologis yang terjadi selama keterbangkitan emosional disebabkan oleh pengaktifan bagian simpatis sistem saraf otonom pada saat mempersiapkan tubuh untuk melakukan tindakan darurat.
Sistem saraf simpatis bertanggung jawab atas perubahan-perubahan jasmaniah berikut ini :
1.    Tekanan darah dan detak jantung meningkat.
2.    Pernafasan yang semakin cepat.
3.    Anak mata yang membesar.
4.    Keringat yang meningkat sementara sekresi air liur dan lender menurun.
5.    Kadar gula darah yang meningkat untuk menyediakan energi yang lebih banyak.
6.    Darah yang lebih cepat membeku ketika terjadi luka.
7.    Gerak sistem gastrointestinal yang menurun; darah dialihkan dari perut dan usus ke otak dan otot rangka.
8.    Bulu badan yang menegang; menyebabkan penegangan bulu roma.
Sistem simpatis mendorong organisme untuk mengeluarkan energi. Bila emosi menurun, sistem para simpatis (sistem yang menghemat energi), mengambil alih dan memulihkan organisme pada keadaan normalnya.
Jika timbul emosi seperti rasa sedih atau rasa duka, mungkin beberapa proses badani akan ditekan, atau menurun.
Efek emosi yang berlebihan dan tidak tersalurkan :
Apabila terjadi penekanan terhadap emosi, maka dapat mengganggu/berpengaruh terhadap fungsi-fungsi organ tubuh/kerja organ-organ tubuh, dan dapat menyebabkan gangguan psikosomatis: gangguan pada fisik (fungsi organ tubuh) yang diakibatkan karena tekanan emosi, gangguan pikiran (psikis). Misal: darah tinggi, penyakit jantung, gastritis, dsb.

STRESS.
Menurut Hans Selye, stress diartikan sebagai reaksi fisiologis dan psikologis tubuh terhadap setiap kebutuhan.      
Stress juga diartikan sebagai keadaan seseorang yang mengalami gangguan homeostatis; gangguan keseimbangan psikologis atau reaksi tubuh untuk menjaga keseimbangan fisiologis.
Stress merupakan kemampuan diri dan penyesuaian diri yang memerlukan respon.
Setiap perubahan besar dari pengalaman seseorang dapat merangsang reaksi stress.
Dalam peristiwa stress, terdapat tiga hal yang berkaitan, yaitu :
§      Hal, peristiwa, orang, keadaan yang menjadi sumber stress dan stressor.
§      Orang yang mengalami stress.
§      Hubungan antara orang yang mengalami stress dan penyebab stress
Sumber stress dan stressor :
Reaksi stress dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
§      Faktor Internal, yaitu stress bisa datang dari orang yang mengalami stress itu sendiri, baik fisik maupun psikologis.
Fisik: Susunan dan fungsi tubuh, unsur kimia, dan listrik saraf.
Psikologis: Tujuan, nilai kebutuhan, dan pembawaan emosi.
§      Faktor eksternal, yaitu stress yang datangnya dari luar individu atau lingkungan sosial yang meliputi :
1.    Fisik.
2.   Mekanik.
3.   Biologi.
4.   Sosial.
5.   Kimia.     
Beberapa contoh faktor stress :
1.    Suasana keluarga.
Anak bisa stress karena orang tua.
Orang tua bisa stress karena anak-anaknya.
2.    Hubungan interpersonal.
3.    Pekerjaan.
4.    Kondisi fisik.
5.    Kehilangan harta atau uang.
Manifestasi fisiologi dapat terjadi pada klien yang mengalami stress, tergantung cara klien menerima stress.
Tanda-tanda stress menurut fisiologis :
Gejalanya antara lain ;
1.    Denyut jantung dan tekanan darah menjadi meningkat.
2.    Otot tubuh dalam keadaan tegang.
3.    Kesulitan dalam bernafas.
4.    Lemah dan letih.
5.    Pupil mata melebar, muka pucat, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, dsb.
Reaksi alarm atau tanda-tanda bahayanya adalah tubuh akan mengadakan reaksi pertahanan sehingga tingkat cemas meningkat.

Gejala stress menurut psikologis :   
1.    Gelisah.
2.    Cemas
3.    Marah.
4.    Menarik diri.
5.    Menyalahkan atau mengkritik orang lain.
6.    Produktivitas serta aktivitas menurun.
7.    Bingung atau disorientasi.
8.    Pelupa.
9.    Apatis.
10.  Perubahan kognitif, meliputi :
1. Struktural : Manipulasi situasi yang mencekam.
2. Kontrol diri : Menerima beragam situasi yang terjadi.
3. Supresi : Selalu menghindar untuk mengatasi masalah.
4. Fantasi : Berkhayal apa yang akan terjadi.
5. Prayer : Menerima dan mengidentifikasi serta menemukan solusi dan mencari pertolongan dan dukungan.

DEPRESI.
Pengertian Depresi :
Depresi adalah gangguan jiwa pda seseorang yang ditandai dengan menurunnya perasaan, seperti : Muram, sedih dan perasan tertekan.
Depresi merupakan gangguan afektif atau perasaan.
Depresi dapat terjadi apabila emosi tidak dapat dikendalikan , misalnya sedih yang berlebihan akan menyebabkan tertekan, dan selanjutnya akan menyebabkan depresi.
Perasaan de4presi ini sering berada dalam keadaan putus asa yang mendalam. Yang bersangkutan sudah tidak berminat dan tidak mau melakukan sesuatu apapun. Hidup baginya tidak lagi penuh dengan keinginan. Kadang-kadang keinginan untuk bunuh diri begitu kuat, sehingga jika ada kesempatan untuk itu, mungkin sekali untuk dilakukan. Ia menutup diri dalam situasi dirinya sendiri dan perasaan kehilangan dirinya.
Tanda-tanda depresi :
§      Murung.
§      Susah.
§      Tidak mempunyai semangat.
§      Hidup terasa tidak bahagia.
Tingkatan depresi :
Terdapat tiga tingkatan, yaitu :
1.    Depresi ringan.
2.    Depresi sedang.
3.    Depresi berat.
Hubungan Emosi, Stress, Depresi :
Sumber dari ketiganya adalah perasaan/emosi yang tidak terkendali, terutama emosi sedih. Bila emosi tidak terkendali maka akan menimbulkan rasa tertekan/stress pada seseorang, dan bila stress berkepanjangan maka akan jatuh menjadi depresi.

Pemeriksaan Suhu !





 
SOP PEMERIKSAAN SUHU BADAN (AXILLA)
STANDARD OPERSIONAL PROSEDUR
Pemeriksaan terhadap suhu badan di oral, axilla dan rektal dengan menggunakan alat Thermometer.
Tujuan Tindakan
Pengaturan suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh.
Alat dan Bahan
  1. Termometer
  2. 3 buah botol:
·         Botol 1 berisi larutan sabun
·         Botol 2 berisi larutan desinfektan
·         Botol 3 berisi air bersih
  • Bengkok
  • Kertas / tissue
  • Vaselin
  • Buku catatan suhu
  • Sarung tangan
Prosedur Kerja
PEMERIKSAAN SUHU ORAL
  1. Jelaskan prosedur kepada klien
  2. Cuci tangan
  3. Gunakan sarung tangan
  4. Atur posisi pasien
  5. Tentukan letak bagian bawah lidah
  6. Turunkan suhu termometer dibawah antara 340C – 350C.
  7. Letakkan termometer dibawah lidah sejajar dengan gusi
  8. Anjurkan mulut ditutup selama 3 – 5 menit
  9. Angkat termometer dan baca hasilnya
  10. Catat hasil
  11. Bersihkan termometer dengan kertas / tissue
  12. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
  13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

PEMERIKSAAN SUHU AKSILA
  1. Jelaskan prosedur kepada klien
  2. Cuci tangan
  3. Gunakan sarung tangan
  4. Atur posisi pasien
  5. Tentukan letak aksila (Ketiak) dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tissue
  6. Turunkan suhu termometer dibawah antara 340C – 350C.
  7. Letakkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien dengan posisi fleksi diatas dada (mendekap dada)
  8. Setelah 3 – 5 menit, angkat termometer dan baca hasilnya
  9. Catat hasil
  10. Bersihkan termometer dengan kertas / tissue
  11. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
  12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
PEMERIKSAAN SUHU REKTAL
  1. Jelaskan prosedur kepada klien
  2. Cuci tangan
  3. Gunakan sarung tangan
  4. Atur posisi pasien dengan posisi miring
  5. Pakaian diturunkan sampai dibawah glutea (dibawah pantat)
  6. Tentukan letak rektal, lalu oleskan vaseline
  7. Turunkan suhu termometer dibawah antara 340C – 350C.
  8. Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien, masukkan termometer kedalam rektal dengan perlahan-lahan, jangan sampai berubah posisi dan ukur suhu
  9. Setelah 3 – 5 menit, angkat termometer dan baca hasilnya
  10. Catat hasil
  11. Bersihkan termometer dengan kertas / tissue
  12. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
  13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Kamis, 19 Mei 2011

Cara untuk Termotivasi


Menjadi sukses adalah impian semua orang. Tentunya untuk itu diperlukan motivasi yang kuat untuk mengatasi tantangan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Motivasi ini harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri. Anda bisa saja membaca ratusan buku atau pergi ke puluhan seminar untuk memperoleh suntikan motivasi, namun hal yang sering terjadi adalah kenaikan emosi sesaat untuk berubah. Barangkali ini bertahan satu atau dua minggu dan setelah itu Anda merasa semuanya kembali menjadi biasa-biasa saja seperti kondisi yang lama. Pernahkah merasa begitu?

“Motivasi adalah pohon yang Anda siram dengan kedisiplinan diri”

Bagaimana caranya supaya Anda tetap termotivasi untuk bekerja mencapai tujuan yang diinginkan? Intinya motivasi adalah seni berkomunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi ini melibatkan perasaan yang Anda rasakan melalui emosi yang muncul.

Lantas apa bedanya antara perasaan dan emosi?
Contohnya begini, jika Anda merasa bersalah maka emosi yang muncul bisa ketakutan dihakimi, ingin melarikan diri, dsb. Jika Anda merasa bahagia, emosinya bisa berupa keceriaan, kegembiraan, keinginan berbagi, dsb. Emosi timbul sebagai akibat dari perasaan yang terjadi didalam diri.
Jadi sebetulnya mudah untuk hidup termotivasi. Kuncinya adalah rasakan hal-hal yang membahagiakan dan bayangkan kesuksesan yang akan Anda raih. Saya jamin Anda akan termotivasi untuk bekerja.
Selain itu ada beberapa tips yang ingin saya berikan agar Anda bisa termotivasi kapanpun dan dimanapun:
1. Selalu konsisten
Kemudahan timbul dari kebiasaan. Motivasi pun sama. Ia memerlukan kedisiplinan sehingga Anda terbiasa hidup dengan motivasi. Ada ungkapan bagus yang mengatakan, “Sesuatu yang Anda ulangi tiap hari selama 21 hari akan menjadi kebiasaan”. Saya anjurkan Anda untuk mempraktekkannya. Mulai dengan hal yang sederhana seperti tersenyum dihadapan cermin, mengatakan “Yes” sebelum bekerja, dan banyak lagi.
2. Bertanggung jawab
Anda perlu seseorang yang bersedia mengingatkan Anda untuk tetap berada di tujuan. Ia bertugas memberikan dukungan dan menjadi mitra bertukar pikiran bagi ide dan gagasan yang Anda punya. Dari sini Anda akan merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik baginya. Proses mencapai tujuan menjadi lebih mudah dengan hadirnya seseorang yang menjadi cermin diri Anda.
3. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang bervisi sama
Kalau Anda mau menurunkan berat badan, pastikan Anda bersama teman-teman yang mempunyai tujuan sama. Kalau Anda ingin membangun bisnis, bertemanlah dengan orang-orang yang sudah berkecimpung di dunia bisnis atau mereka yang mau memulai bisnis. Anda bisa memperoleh energi dan motivasi dari mereka. Akan sangat mudah untuk termotivasi ketika Anda memperoleh support. Apa yang Anda rasakan sebagai rintangan ketika bekerja sendiri bisa teratasi dengan bantuan dan dukungan teman-teman yang bervisi sama.
4. Fokus pada proses, bukan tujuan
Ini yang sangat penting. Seringkali Anda turun mental ketika dihadapkan pada kesulitan mencapai tujuan. Fokuslah pada proses. Setiap proses memerlukan waktu. Entah cepat, entah lambat. Tujuan Anda sudah jelas, namun perjalanan menuju kesana bisa berliku dan naik turun. Dengan fokus pada proses Anda terhindar dari beban mental karena sekarang Anda memegang kendali atas proses itu sendiri, bukan dikendalikan oleh target untuk mencapai tujuan.
Sekarang Anda lebih tahu bahwa motivasi merupakan kunci untuk meraih sukses. Yang Anda perlukan sekarang adalah kemauan kuat untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Seperti apa kata pepatah “Ada kemauan ada jalan”. Selamat mengerjakan dan jangan lupa hargai diri Anda disetiap momen keberhasilan sekecil apapun itu.