Jumat, 23 September 2011

Sakit Maag (Gastritis) Fungsional sembuh dengan Puasa



JAKARTA, KOMPAS.com — Berbagai pertanyaan sering timbul di masyarakat terutama bagi mereka mempunyai masalah dengan lambung dan ingin melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Pertanyaan tersebut antara lain, apakah puasa akan memperberat sakit maag? Apakah orang sakit maag boleh berpuasa?

"Pada umumnya, penderita sakit maag dapat berpuasa terutama jika sakit maagnya hanya gangguan fungsional," kata Dr dr Ari Fahrial SYAM SpPD-KGEH, spesialis penyakit dalam dan konsultan penyakit lambung dan pencernaan, RSUP Cipto Mangunkusumo dalam Simposium Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Rabu (27/7/2011).

Bahkan, menurut Ari, sakit maag karena gangguan fungsional biasanya dengan berpuasa keluhan sakit bisa berkurang dan merasa lebih sehat pada saat berpuasa. Hal ini terjadi karena keluhan sakit maag yang timbul pada pasien akibat ketidakteraturan makan, konsumsi makanan camilan, seperti makanan yang berlemak, asam, dan pedas sepanjang hari.

"Selama berpuasa, pasien-pasien ini pasti makan lebih teratur karena hanya dua kali dengan waktu yang lebih kurang sama setiap harinya selama puasa, yaitu saat sahur dan berbuka," katanya.

Ari mengatakan, umumnya orang yang berpuasa akan lebih banyak bersabar dan mengendalikan stres. Hal-hal inilah yang menyebabkan pasien dengan gangguan fungsional tersebut dapat berpuasa dengan baik dan keluhan sakit maagnya akan berkurang.

"Justru mereka yang sakit maag fungsional akan membaik maagnya kalau melakukan puasa" ujarnya.

Ari mamaparkan, secara umum sakit maag dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Pada penderita sakit maag fungsional, diketahui apabila pada pemeriksaan dengan endoskopi (teropong saluran pencernaan atas) tidak didapatkan kelainan secara anatomi.

Sementara pada maag organik, biasanya didapatkan kelainan secara anatomi, misalnya luka dalam atau luka lecet pada kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, serta kanker pada organ pencernaan tersebut.

Ari mengatakan, khusus pada penderita sakit maag organik yang belum diobati terutama jika mengalami gejala seperti berat badan turun, anemia/pucat, muntah darah, BAB hitam, dan tidak bisa menelan, tidak dianjurkan untuk melakukan puasa.

"Adapun pada orang yang memang terdapat kelainan organik, puasa akan memperberat kondisi sakit lambungnya jika tidak diobati dengan tepat. Namun, jika sakit lambungnya diobati, mereka dapat melakukan ibadah puasa seperti orang normal umumnya," katanya.

Oleh karena itu, Ari menyampaikan kepada mereka yang ingin melakukan ibadah puasa supaya segera pergi ke dokter untuk mengevaluasi apakah penyakit maag yang diderita termasuk yang mempunyai kelainan organik atau fungsional. Sementara itu, bagi orang-orang yang tidak mempunyai masalah dengan lambung, sebelumnya tidak perlu takut akan mengalami sakit maag saat berpuasa.

Bahkan, puasa akan membuat pencernaan lebih sehat. Obat-obatan untuk sakit maag tidak diperlukan bagi pasien yang tidak ada masalah dengan maag selama melaksanakan puasa Ramadhan.

Last Updated (Monday, 01 August 2011 12:14)

Kamis, 11 Agustus 2011

Anak mengikuti kita ?


 
 Assalamualaikum

Suatu ketika, ada seorang kakek tinggal dengan anaknya. Selain itu,tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun.Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu.Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih.. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orang tua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. “Kita harus lakukan sesuatu,” ujar sang suami. “Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini.”

Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek. Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan darinya. Tiap kali nasi yang dia suap, selalu ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam.

Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. “Kamu sedang membuat apa?”. Anaknya menjawab, “Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu, untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan.” Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orang tuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, air mata pun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orang tua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.

Mereka makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak lagi meraut untuk membuat meja kayu.

Sahabat, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap “bangunan jiwa” yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak.

Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk merekalah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan.

Wassalam

Minggu, 31 Juli 2011

ost fullhouse : )


i think i love you : )



keu reol ri eob da go a nil geo ra go mi deot jyo
nae ga keu dal sa rang han da ni mal do an dwe jyeo eom

kwaen han chil too il geo ra go
nae ka we ro un ka cha shi neul sook yeo bwat ji man
i je teo neun nan kam chul so ka eob neun deul yo

I think I love you
keu reon ka bwa yo
Cause I miss you
keu dae man eob seu myeon

a moo keo do mot ha ko cha goo saeng kak na ko
i reon keol po myeon a moo rae do

I’m falling for you
nan mol rat ji man
Now I need you
eo neu saen ka na mam ki peun ko se
a ju kau ke cha ri ja beun keu dae ei mo seum eul i je
po a yo

u ri an eo ul rin da ko shin ku keu ke tak cho da go
ha na boo teo yeol-gae do dae she mwi han gae ra do mat neun ke eob naun de
eo teo ke sa kwol soo it nya ko
mal do an dwe neun yae ki ra ko mi ha myeo tul reo dat ji man
i je teo neun nan keu reo gi ga si reon geol yo

I think I love you
keu reon ka bwa yo
Cause I miss you
keu dae man eob seu myeon
a moo keo do mot ha ko cha goo saeng kak na ko
i reon keol po myeon a moo rae do

I’m falling for you
nan mol rat ji man
Now I need you
eo neu saen ka na mam ki peun ko se
a ju kau ke cha ri ja beun keu dae ei mo seum eul i je
po a yo

wae mol rat jyo keu dae ra neun keol
wae mot bwat jyo pa ro a pin de oh yea
keu do ngan i reo ke pa ro nae
kyeo te i seot neun ne
wae i je seo ya
sa ra ngi po i neun keon ji

I think I love you
keu reon ka bwa yo
Cause I miss you
keu dae man eob seu myeon
a moo keo do mot ha ko cha goo saeng kak na ko
i reon keol po myeon a moo rae do

I’m falling for you
nan mol rat ji man
Now I need you
eo neu saen ka na mam ki peun ko se
a ju kau ke cha r ja beun keu dae ei mo seum eul i je
po a yo

Jumat, 20 Mei 2011

Menjaga Diri dari Fitnah Perempuan




 Rassulullah Saw. membandingkan fitrah perempuan dengan fitnah duniawi dalam sabdanya :

" Sesungguhnya dunia adalah permen manis berwarna hijau. Allah menciptakan kalian untuk menguasainya dan mengawasi bagaimana kalian memperlakukannya. Untuk itu, takutlah kalian kepada dunia dan perempuan, karena fitnah pertama banin Israel berasal dari perempuan."

Sikap takut ini bermakna menjaga diri, waspada dari berbagai jebakan fitnah, berhati-hati saat berkumpul dengan perempuan, menundukkan pandangan tatkala melihatnya, menghindari diam berduaan dengannya, dan perbuatan lain.
Perempuan yang dimaksud dalam hadist adalah perempuan asing. Sedangkan perempuan yang menjadi istri patut diwaspadai dalam mengikuti hawa nafsu dan tunduk di bawah pengaruh syahwatnya, karena sesungguhnya mayoritas perempuan tidak memiliki pandangan yang matang dan akal yang tepat, sehingga mereka dapat hanyut dengan segera oleh hawa nafsu mereka, kecuali beberapa orang saja.

Hadist :
" Kalian akan senantiasa mengikuti tradisi para generasi sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta dan sedepa demi sedepa, hingga jika mereka memasuki sarang seekor biawak, maka kalian akan memasukinya pula dan jika mereka menyetubuhi ibu mereka, kalian akan melakukannya pula."

Kiasan yg disebutkan Rosulullah Saw. tentang "mengikuti mereka" hingga ke dalam ruang sempit sekalipun, menunjukkan bahwa kita akan terjerumus saat kita mengikuti dan meniru mereka dalam segala hal, hingga dalam persoalan sulit untuk dipecahkan.
Saat ini, umat muslim tidak memiliki jati diri sebagai seorang muslim, bahkan mereka ditipu dengan cara mengikuti orang-orang kafir dan menyerupai mereka dalam kebiasaan, cara berpakaian, dan segala persoalan mereka dari ujung kaki hingga kepala.

* Astagfirullah Aurat (Abdullah al-Taliyady)

Allahuakbar !!!! :)

INFO mengenai Emosi, Stress dan Depresi






 EMOSI, STRESS DAN DEPRESI.
Pengertian Emosi :
§      Setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu; setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap.
§      Luapan perasaan yang berkembang dan surut diwaktu singkat (relatif cepat berubah) karena ada pengaruh perubahan fisiologis yang ditandai dengan bergejolaknya perasaan sehingga terjadi sensasi jasmaniah yang mengandung subyektifitas pengetahuan dengan terekspresi dari apa yang diketahui individu di luar batas perilaku.
§      Keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis terhadap sesuatu yang ada atau terjadi.
Emosi dapat/sebagai penggerak yang akan mengarahkan/menggerakan hidup seseorang. Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Emosi akan selalu berhubungan dengan motif dan drive (energi).
Faktor-faktor emosi :
§      Eksternal (lingkungan sosial).
§      Internal (perubahan fisik dalam individu).
Perkembangan emosi :
Emosi seseorang telah ada dan berkembang sejak ia bergaul dengan lingkungannya. Emosi tersebut baik yang positif maupun yang negatif, merupakan produk pengamatan dari pengalaman individu secara unik dengan benda-benda di lingkungannya, dengan orang tua, saudara-saudara, serta pergaulan social yang lebih luas.
Sebagai suatu produk dari lingkungan yang juga berkembang, maka sudah tentu emosi juga berkembang.
Bentuk-bentuk emosi :
  1. Amarah, meliputi: Beringas, mengamuk, benci, marah besar,  bermusuhan, tersinggung, tindakan kekerasan, kebencian yang patologis.
  2. Kesedihan, meliputi: Pedih, muram, mengasihani diri, suram, kesepian,  putus asa. Patologis dari emosi sedih adalah : Depresi Berat.
  3. Takut, meliputi: Cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, tidak tenang, ngeri. Patologis dari emosi takut adalah : Fobia dan gangguan panik.
  4. Kenikmatan, meliputi: Bahagia, gembira, perasaan ringan, rasa puas, riang, senang, terhibur, kenikmatan inderawi. Batas ujungnya/patologisnya adalah : Mania.
  5. Cinta, meliputi: Penerimaan, persahabatan, kepercayan, kebikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.
  6. Terkejut, meliputi: Terkesiap, takjub, terpana.
  7. Jengkel, meliputi: Muak, mual, benci, tidak suka.
  8. Malu, meliputi: Rasa salah, malu hati, hina, aib, perasaan hati hancur.
Pada umumnya emosi dikelompokan menjadi empat kelompok besar, yaitu :
1.    Takut.
2.    Marah.
3.    Sedih.
4.    Senang/bahagia.
Bila dikelompokan menjadi dua kelompok besar meliputi:
Emosi yang menyenangkan dan emosi yang tidak menyenangkan.
Akibat dari perubahan fisiologis menyebabkan aktivitas fisiologis, setetah itu timbul perasaan senang atau tidak senang (situasi dalam diri) dan ekspresi.
Ekspresi emosi meliputi :
1.    Facial & Vocal : Keadaan/ekspresi wajah dan nada suara/pembicaraan.
2.    Posture & Gesture : Bentuk/sikap tubuh dan gerakan tangan.
3.    Pola Keterkejutan.
Rasa sedih merupakan sebagian emosi yang sangat menonjol dalam masa remaja awal. Remaja sangat peka terhadap ejekan-ejekan yang dilontarkan. Sebaliknya, perasaan gembira biasanya akan nampak manakala mendapat pujian, terutama pujian terhadap diri atau hasil usahanya.
Pada orang yang ekstrovert, rasa gembira akan lebih nampak dibanding dengan orang yang introvert.
Kebiasaan (dengan latihan) menguasai emosi-emosi negatif, akan dapat/ sanggup mengontrol emosi dalam banyak situasi.
Kebahagiaan seseorang dalam hidup ini bukan karena tidak adanya bentuk-bentuk emosi dalam dirinya, melainkan kebiasaannya memahami dan menguasai emosi-emosi dan nafsu-nafsunya.
Respon fisiologis dalam emosi :
Bila kita mengalami emosi yang kuat, misalnya rasa takut atau rasa marah, kita akan menyadari adanya sejumlah perubahan badani, seperti: detak jantung dan nafas yang cepat, tenggorokan dan mulut yang kering, ketegangan otot yang meningkat, keringat yang mengucur, kaki dan tangan yang gemetar, “perasaan tertekan “ pada perut.
Perubahan fisiologis yang terjadi selama keterbangkitan emosional disebabkan oleh pengaktifan bagian simpatis sistem saraf otonom pada saat mempersiapkan tubuh untuk melakukan tindakan darurat.
Sistem saraf simpatis bertanggung jawab atas perubahan-perubahan jasmaniah berikut ini :
1.    Tekanan darah dan detak jantung meningkat.
2.    Pernafasan yang semakin cepat.
3.    Anak mata yang membesar.
4.    Keringat yang meningkat sementara sekresi air liur dan lender menurun.
5.    Kadar gula darah yang meningkat untuk menyediakan energi yang lebih banyak.
6.    Darah yang lebih cepat membeku ketika terjadi luka.
7.    Gerak sistem gastrointestinal yang menurun; darah dialihkan dari perut dan usus ke otak dan otot rangka.
8.    Bulu badan yang menegang; menyebabkan penegangan bulu roma.
Sistem simpatis mendorong organisme untuk mengeluarkan energi. Bila emosi menurun, sistem para simpatis (sistem yang menghemat energi), mengambil alih dan memulihkan organisme pada keadaan normalnya.
Jika timbul emosi seperti rasa sedih atau rasa duka, mungkin beberapa proses badani akan ditekan, atau menurun.
Efek emosi yang berlebihan dan tidak tersalurkan :
Apabila terjadi penekanan terhadap emosi, maka dapat mengganggu/berpengaruh terhadap fungsi-fungsi organ tubuh/kerja organ-organ tubuh, dan dapat menyebabkan gangguan psikosomatis: gangguan pada fisik (fungsi organ tubuh) yang diakibatkan karena tekanan emosi, gangguan pikiran (psikis). Misal: darah tinggi, penyakit jantung, gastritis, dsb.

STRESS.
Menurut Hans Selye, stress diartikan sebagai reaksi fisiologis dan psikologis tubuh terhadap setiap kebutuhan.      
Stress juga diartikan sebagai keadaan seseorang yang mengalami gangguan homeostatis; gangguan keseimbangan psikologis atau reaksi tubuh untuk menjaga keseimbangan fisiologis.
Stress merupakan kemampuan diri dan penyesuaian diri yang memerlukan respon.
Setiap perubahan besar dari pengalaman seseorang dapat merangsang reaksi stress.
Dalam peristiwa stress, terdapat tiga hal yang berkaitan, yaitu :
§      Hal, peristiwa, orang, keadaan yang menjadi sumber stress dan stressor.
§      Orang yang mengalami stress.
§      Hubungan antara orang yang mengalami stress dan penyebab stress
Sumber stress dan stressor :
Reaksi stress dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
§      Faktor Internal, yaitu stress bisa datang dari orang yang mengalami stress itu sendiri, baik fisik maupun psikologis.
Fisik: Susunan dan fungsi tubuh, unsur kimia, dan listrik saraf.
Psikologis: Tujuan, nilai kebutuhan, dan pembawaan emosi.
§      Faktor eksternal, yaitu stress yang datangnya dari luar individu atau lingkungan sosial yang meliputi :
1.    Fisik.
2.   Mekanik.
3.   Biologi.
4.   Sosial.
5.   Kimia.     
Beberapa contoh faktor stress :
1.    Suasana keluarga.
Anak bisa stress karena orang tua.
Orang tua bisa stress karena anak-anaknya.
2.    Hubungan interpersonal.
3.    Pekerjaan.
4.    Kondisi fisik.
5.    Kehilangan harta atau uang.
Manifestasi fisiologi dapat terjadi pada klien yang mengalami stress, tergantung cara klien menerima stress.
Tanda-tanda stress menurut fisiologis :
Gejalanya antara lain ;
1.    Denyut jantung dan tekanan darah menjadi meningkat.
2.    Otot tubuh dalam keadaan tegang.
3.    Kesulitan dalam bernafas.
4.    Lemah dan letih.
5.    Pupil mata melebar, muka pucat, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, dsb.
Reaksi alarm atau tanda-tanda bahayanya adalah tubuh akan mengadakan reaksi pertahanan sehingga tingkat cemas meningkat.

Gejala stress menurut psikologis :   
1.    Gelisah.
2.    Cemas
3.    Marah.
4.    Menarik diri.
5.    Menyalahkan atau mengkritik orang lain.
6.    Produktivitas serta aktivitas menurun.
7.    Bingung atau disorientasi.
8.    Pelupa.
9.    Apatis.
10.  Perubahan kognitif, meliputi :
1. Struktural : Manipulasi situasi yang mencekam.
2. Kontrol diri : Menerima beragam situasi yang terjadi.
3. Supresi : Selalu menghindar untuk mengatasi masalah.
4. Fantasi : Berkhayal apa yang akan terjadi.
5. Prayer : Menerima dan mengidentifikasi serta menemukan solusi dan mencari pertolongan dan dukungan.

DEPRESI.
Pengertian Depresi :
Depresi adalah gangguan jiwa pda seseorang yang ditandai dengan menurunnya perasaan, seperti : Muram, sedih dan perasan tertekan.
Depresi merupakan gangguan afektif atau perasaan.
Depresi dapat terjadi apabila emosi tidak dapat dikendalikan , misalnya sedih yang berlebihan akan menyebabkan tertekan, dan selanjutnya akan menyebabkan depresi.
Perasaan de4presi ini sering berada dalam keadaan putus asa yang mendalam. Yang bersangkutan sudah tidak berminat dan tidak mau melakukan sesuatu apapun. Hidup baginya tidak lagi penuh dengan keinginan. Kadang-kadang keinginan untuk bunuh diri begitu kuat, sehingga jika ada kesempatan untuk itu, mungkin sekali untuk dilakukan. Ia menutup diri dalam situasi dirinya sendiri dan perasaan kehilangan dirinya.
Tanda-tanda depresi :
§      Murung.
§      Susah.
§      Tidak mempunyai semangat.
§      Hidup terasa tidak bahagia.
Tingkatan depresi :
Terdapat tiga tingkatan, yaitu :
1.    Depresi ringan.
2.    Depresi sedang.
3.    Depresi berat.
Hubungan Emosi, Stress, Depresi :
Sumber dari ketiganya adalah perasaan/emosi yang tidak terkendali, terutama emosi sedih. Bila emosi tidak terkendali maka akan menimbulkan rasa tertekan/stress pada seseorang, dan bila stress berkepanjangan maka akan jatuh menjadi depresi.

Pemeriksaan Suhu !





 
SOP PEMERIKSAAN SUHU BADAN (AXILLA)
STANDARD OPERSIONAL PROSEDUR
Pemeriksaan terhadap suhu badan di oral, axilla dan rektal dengan menggunakan alat Thermometer.
Tujuan Tindakan
Pengaturan suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh.
Alat dan Bahan
  1. Termometer
  2. 3 buah botol:
·         Botol 1 berisi larutan sabun
·         Botol 2 berisi larutan desinfektan
·         Botol 3 berisi air bersih
  • Bengkok
  • Kertas / tissue
  • Vaselin
  • Buku catatan suhu
  • Sarung tangan
Prosedur Kerja
PEMERIKSAAN SUHU ORAL
  1. Jelaskan prosedur kepada klien
  2. Cuci tangan
  3. Gunakan sarung tangan
  4. Atur posisi pasien
  5. Tentukan letak bagian bawah lidah
  6. Turunkan suhu termometer dibawah antara 340C – 350C.
  7. Letakkan termometer dibawah lidah sejajar dengan gusi
  8. Anjurkan mulut ditutup selama 3 – 5 menit
  9. Angkat termometer dan baca hasilnya
  10. Catat hasil
  11. Bersihkan termometer dengan kertas / tissue
  12. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
  13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

PEMERIKSAAN SUHU AKSILA
  1. Jelaskan prosedur kepada klien
  2. Cuci tangan
  3. Gunakan sarung tangan
  4. Atur posisi pasien
  5. Tentukan letak aksila (Ketiak) dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tissue
  6. Turunkan suhu termometer dibawah antara 340C – 350C.
  7. Letakkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien dengan posisi fleksi diatas dada (mendekap dada)
  8. Setelah 3 – 5 menit, angkat termometer dan baca hasilnya
  9. Catat hasil
  10. Bersihkan termometer dengan kertas / tissue
  11. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
  12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
PEMERIKSAAN SUHU REKTAL
  1. Jelaskan prosedur kepada klien
  2. Cuci tangan
  3. Gunakan sarung tangan
  4. Atur posisi pasien dengan posisi miring
  5. Pakaian diturunkan sampai dibawah glutea (dibawah pantat)
  6. Tentukan letak rektal, lalu oleskan vaseline
  7. Turunkan suhu termometer dibawah antara 340C – 350C.
  8. Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien, masukkan termometer kedalam rektal dengan perlahan-lahan, jangan sampai berubah posisi dan ukur suhu
  9. Setelah 3 – 5 menit, angkat termometer dan baca hasilnya
  10. Catat hasil
  11. Bersihkan termometer dengan kertas / tissue
  12. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
  13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan